Dr. Marshal : Kolaborasi dengan Negara Maju dalam Pengelolaan Mineral ikutan yang terkandung didalam Timah

Uncategorized22 Dilihat
banner 468x60

PANGKALPINANG – gentanusantara.com

banner 336x280

Seorang akademisi asal Bangka Belitung (Babel) Dr. Marshal mendukung penuh langkah Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal, yang terus berkomitmen untuk berjuang dalam memuluskan keluarnya petunjuk teknis (Juknis) Izin Pertambangan Rakyat di Babel.

Nantinya, Marshal juga berharap masyarakat dapat dilibatkan dalam pengolahan mineral ikutan yang terkandung dalam timah, sehingga masyarakat tidak hanya berpatok terhadap bahan baku timah atau lebih dikenal dengan timah basah saja.

“Sehingga sudah saatnya masyarakat bisa menikmati mineral ikutan lainnya, tidak hanya timah saja. IPR tersebut membuat masyarakat bisa menjadi tenang dalam menikmati mineral lainnya selain Timah,” kata Marshal, Senin (11/11/2024).

Sebagaimana diketahui, memang ada beberapa mineral ikutan yang terkandung didalam timah, apabila ini dapat dikelola tentu dapat memberikan manfaat besar, baik untuk masyarakat dan juga daerah, berikut rinciannya :

1. Zirkon (ZrSiO4)

Kegunaan: Digunakan dalam industri keramik, refraktori, dan bahan baku metalurgi.

Potensi Ekonomi: Zirkon memiliki nilai jual tinggi, terutama dalam industri keramik karena sifatnya yang tahan panas.

2. Ilmenit (FeTiO3)

Kegunaan: Sumber utama titanium dioksida, yang banyak digunakan dalam pigmen cat, kertas, plastik, dan bahan campuran logam.

Potensi Ekonomi: Memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena permintaan industri untuk titanium yang terus meningkat.

3. Rutil (TiO2)

Kegunaan: Merupakan bahan baku untuk pigmen titanium dioksida dan memiliki banyak aplikasi dalam industri cat, plastik, dan kosmetik.

Potensi Ekonomi: Sama seperti ilmenit, rutil memiliki permintaan pasar yang tinggi dalam industri kimia dan kosmetik.

4. Monasit

Kegunaan: Mengandung unsur tanah jarang (rare earth elements) seperti cerium, lanthanum, dan thorium.

Potensi Ekonomi: Unsur tanah jarang sangat bernilai tinggi dalam industri teknologi tinggi, seperti produksi magnet, elektronik, dan energi hijau.

5. Xenotim (YPO4)

Kegunaan: Mengandung unsur tanah jarang seperti yttrium dan kadang-kadang unsur logam tanah jarang berat lainnya.

Potensi Ekonomi: Memiliki nilai ekonomi tinggi karena penggunaannya dalam industri teknologi tinggi, termasuk elektronik dan energi.

6. Kassiterit (Bijih Timah)

Kegunaan: Walaupun ini adalah bijih utama timah, kadang kala terdapat sebagai mineral ikutan di tambang timah lainnya.

Potensi Ekonomi: Memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai sumber utama timah.

7. Kuarsa

Kegunaan: Banyak digunakan dalam industri kaca, elektronik, dan sebagai bahan baku silikon.

Potensi Ekonomi: Kuarsa bernilai dalam industri manufaktur, terutama dalam pembuatan komponen elektronik dan kaca berkualitas tinggi.

Sementara untuk merealisasikan hal ini, lanjut Marshal, pemerintah dan industri perlu mendirikan fasilitas pengolahan agar mineral ikutan dapat dimurnikan di dalam negeri.

“Negara bisa berkolaborasi dengan dunia luar termasuk investor yang mampu mengelola itu. Di era teknologi apapun bisa, kenapa tidak kan? Ini adalah cita-cita yang besar untuk daerah kita,” jelasnya.

Disamping itu, apabila ini bisa terealisasi otomatis Babel tidak akan menjual produk mentah saja, namun sudah menjadi produk olahan sehingga bisa menjadi nilai tambah dan membuat perekenomian dapat meningkat.

“Itulah pentingnya pengembangan Industri Hilir sehingga bisa membuat ekosistem industri yang memanfaatkan produk akhir dari mineral-mineral ini, seperti industri keramik dan elektronik. Selain itu, pengelolaan yang efektif terhadap mineral ikutan ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dan membuka lapangan pekerjaan baru di Bangka Belitung,” imbuh Marshal.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *